Jika Boleh
Hati yang menggigil bukan pertanda luka. Sedikit ada, tapi kebahagiaan seakan menyamarkan keberadaannya. Serbuk rindu menghias hidangan sayang yang terus menyerbakkan harum romansa dan semakin kuat menyempurnakan sajian perjalanan.
Langkah-langkah kecil menyambut riang hari yang penuh dengan warna merah, merah jambu dan biru. Kini tak lagi sebuah istana yang perlu dikejar dan dibangun. Sederhana saja,hanya butuh rumah untuk bernaung.Pekarangan kecil yang menumbuhkan kasih sayang.
Kalau saja kita hanya menanam bunga jingga, maka tumbuhlah warna pelangi. Begitulah cinta melakukannya..
Kita hanyalah anak sungai dan dilautlah kita akan bermuara. Kita hanyalah daun rimbun dan ditanahlah kita akan berada akhirnya. Kita hanyalah angin yang berhembus halus dan kadang memporak poranda. Kita hanya luka yang akan sembuh dan diobati waktu. Kita hanyalah setengah jiwa yang perlu bersandar dan rindu duduk berdua menjadi satu.
Rindu ini tak terpeluk. Dan aku tak akan memaksakan genggaman. Kalau sang Maha membukankan pintuNya, aku tak akan ragu memijak. jika tak begitu adanya, aku akan rela bernafas lebih berat.
Tapi jika boleh memohon...
0 komentar:
Posting Komentar