Salah
ada langit ada bumi
sisi kanan dan sisi kiri
kadang hujan kadang kemarau sepi
satu padu padan mengiringi
adakala suka merasuk
adakala duka menusuk
semua hidup dengan hiruk pikuk
senyum mengembang kemudian takhluk
lalu, salah paham
lambat laun runyam
padahal hanya panas kuku suam suam
tapi parah kapal yang karam
jangan mau tenggelam
terjalin sudah bukan hitungan jari
bukan masalah ego tapi hati
meski sakit tak terperi
masih bisa kita hindari
anggaplah sebuah langkah
sebuah proses yang mungkin kita jengah
namun mana bisa kita kalah
kita kuat tidak lengah
selagi masih bisa ditata ulang
manisnya masih kita dulang
lemahnya hanya buat patah arang
kuatnya bisa setegar karang
sisi kanan dan sisi kiri
kadang hujan kadang kemarau sepi
satu padu padan mengiringi
adakala suka merasuk
adakala duka menusuk
semua hidup dengan hiruk pikuk
senyum mengembang kemudian takhluk
lalu, salah paham
lambat laun runyam
padahal hanya panas kuku suam suam
tapi parah kapal yang karam
jangan mau tenggelam
terjalin sudah bukan hitungan jari
bukan masalah ego tapi hati
meski sakit tak terperi
masih bisa kita hindari
anggaplah sebuah langkah
sebuah proses yang mungkin kita jengah
namun mana bisa kita kalah
kita kuat tidak lengah
selagi masih bisa ditata ulang
manisnya masih kita dulang
lemahnya hanya buat patah arang
kuatnya bisa setegar karang
0 komentar:
Posting Komentar