Rabu, 25 Juni 2014

Salah

ada langit ada bumi
sisi kanan dan sisi kiri
kadang hujan kadang kemarau sepi
satu padu padan mengiringi


adakala suka merasuk
adakala duka menusuk
semua hidup dengan hiruk pikuk
senyum mengembang kemudian takhluk


lalu, salah paham
lambat laun runyam
padahal hanya panas kuku suam suam
tapi parah kapal yang karam
jangan mau tenggelam


terjalin sudah bukan hitungan jari
bukan masalah ego tapi hati
meski sakit tak terperi
masih bisa kita hindari


anggaplah sebuah langkah
sebuah proses yang mungkin kita jengah
namun mana bisa kita kalah
kita kuat tidak lengah


selagi masih bisa ditata ulang
manisnya masih kita dulang
lemahnya hanya buat patah arang
kuatnya bisa setegar karang


0 komentar: