Lihat diriku!
Semesta bertasbih mengagungkan asmaNya
Tak lengah detik demi menit
Betapa karunia yang melimpah
Mereka tidak pernah mengeluh dengan apa yang mereka punya
Lihat saja pohon kaktus
Meski tubuhnya penuh duri
Tak ada manusia yang mendekati
Bentuknya yang tak menarik sama sekali
Tapi dia tidak peduli
Ia tetap hidup melenggang
Tumbuh didataran yang airnya jarang
Walau dirinya tak memliki manfaat yang terpampang
Tiada menyesali hujatan orang
Mengapa ku habis pikir? Yang penting aku hidup tenang
Dengan Tuhanku, Allah.
Begitu serunya
Lihat saja hewan kecil bernama cacing
Orang merinding mendengar namanya
Membayangkan bentuknya dengan lendirnya
Menjalar menggeliat berharap ia selamat
Dari tangan manusia yang katanya terhormat
Berharap tubuh kecilnya mendapat tempat yang nyaman
Terhindar dari banyak kerumunan
Berharap dirinya tidak terinjak
Dengan manusia yang melihatnya lalu berseru, tidaaakkk!!!
Mengapa aku habis pikir? Yang penting aku hidup tenang
Dengan Tuhanku, Allah.
Begitu serunya
Lihat saja lalat
Dengan sebelah mata mereka melihat
Katanya lebih banyak mudharat daripada manfaat
Hewan kotor yang rasanya ingin didamprat ketika lewat
Tapi kau tak pernah tau tentang rahasianya
Apa yang ada di balik sayapnya
Meskipun membawa penyakit tetapi ia juga bawa
penyembuhnya
Tapi manusia tetap bergidik
Katanya jijik
Mengapa aku habis pikir? Yang penting aku hidup tenang
Dengan Tuhanku, Allah.
Begitu serunya
Lihat diriku
Aku bukan kaktus, dengan keteguhan hatinya
Aku masih saja memperdulikan omongan orang
Lebih sibuk dengan pencitraan
Supaya mereka lihat aku segan segan
Meski hati penuh duri
Yang penting mereka lihat diri
Lihat diriku
Aku bukan cacing, dengan kepasrahan kepada yang kuasa
Aku masih menggantungkan diri dengan makhluk
Dengan mereka aku takhluk
Aku takut dianggap remeh
Sebisa mungkin aku cari penyempurna, agar seketika mereka berkata, “umm, boleh!”
Tidak mau dianggap pasrah
Tidak mau terlihat kalah
Lihat diriku
Aku bukan lalat, dengan kelebihan dibalik tubuhnya
Aku tampil menonjol
padahal isinya nol
Ingin selalu tampil terampil padahal isinya nihil
Yang menyangka diriku sempurna padahal tidak ada artinya
Menganggap remeh lainnya padalah aku tak ada bedanya
Lihat diriku, lihat aku, lihat hatiku…
Ya Ghaffar, yang Maha Pengampun
Ampuni kesombonganku, keangkuhanku, ketidaktaatanku
kepada Engkau, kelalaianku, segala kealfaan yang ada pada diriku..
Ya Muhaimin, yang Maha Memelihara
Pelihara hamba dari penyakit hati, bahaya lisan yang
menyakiti, sikap congkak membanggakan diri, serta waktu yang terbuang tanpa
arti.
Ya Rahim, yang Maha Penyayang
Sayangi hambaMu, rengkuh hamba dengan kasihMu, teguhkan
hati hamba dari segala godaan dunia semu, lindungi hamba dari jalan sesat tanpa
tuju, mudahkan segala jalanku untuk merapat padaMu, menggapai ridhoMu dengan
segala ketidakberdayaanku.
Hanya kepadaMu hamba menyembah, dan hanya kepadaMu hamba
memohon pertolongan.
0 komentar:
Posting Komentar