Pertengkaran Hebat
Aku
merindukan kedekatan kita beberapa waktu lalu. Kita begitu dekat. Kemanapun
kamu pergi aku ikut serta. Aku senang. kamu bisa membuatku tertawa lepas, lupa
saat sedang sedih, memberi semangat meski tersirat, dan membuatku mengerti arti
memahami. Kalau kamu bilang hidup itu untuk belajar maka kamu adalah gurunya.
Hanya denganmu saja aku bisa banyak belajar hal apapun.
Boleh aku
menceritakannya? Aku tahu arti sabar karna kamu egois. Aku mengerti arti
menyayangi karena kamu manja. Aku tahu bagaimana harus menghargai orang yang
lebih tua, karena ketika ingin dihormati, menghormatilah terlebih dahulu. Aku
belajar dari kesalahan yang pernah kamu buat, melihat lebih jauh apa alasanmu
berbuat salah, apa penyebabnya sehingga kamu melakukan hal itu, dari situ aku belajar
bahwa tidak sepantasnya mengejudge orang dari kesalahannya, tapi dari bagaimana dia berubah dan belajar dari
kesalahannya. Itu hanya beberapa contoh saja.
Aku banyak
mengerti dan terus mencoba mengerti. Belajar dan terus menelaah setiap langkah.
Apa yang baik untukku dan apa yang harus aku tinggalkan. Kadang kamu membuatku
tertegun dan berpikir bahwa ternyata aku belum melakukan hal apapun. Kamu
menunjukkan padaku bagaimana memandang hidup dengan sedikit pandangan berbeda
dari yang lain. “Hidup ini indah, hidup hanya satu kali, kenapa tidak dibuat
senang saja?” Kamu pernah berkata seperti itu.
Kamu
mengajakku kebeberapa tempat yang sebelumnya tidak pernah aku pikirkan untuk
mengunjunginya. Pantai, gunung, tempat orang-orang terdekatmu, tempat orang-orang
gila terdekatmu. Semuanya menyenangkan. Kamu memberikanku bahagia dan
menjadikannya kenangan yang kelak jika aku merasa sedih kenangan itu bisa
menyembuhkan. Aku senang. tapi tahukah? Ada sesuatu yang menurutku akan lebih
baik jika, “hidup hanya satu kali, kenapa tidak dibuat senang dan berarti.”
Bagaimana? Betul kan?
Kita hidup
tidak serta merta ada, kan? Kita diciptakan oleh sang Khalik. Dan penciptaan
kita itu bukan tanpa alasan. Manusia tercipta untuk menjadi khalifah dibumi,
beribadah dan menyembah hanya kepada Allah. Karena bila kamu tahu bahwa hidup
dibawah naunganNya sangat indah. Segalanya terasa mudah dan jalan yang kita
tempuh bisa terarah. Dengan tujuan pasti. Dan itu membuat hidup tak hanya
senang, tapi juga bermakna.
Maksudku
adalah alangkah lebih baiknya jika langkah yang akan kita ambil ini, untuk kembali
bersama, adalah upaya untuk saling mendukung perubahan baik yang akan kita
jalani bersama. Dengan mendekat denganNya untuk mendapat pertolongan agar
setiap langkah kita diberi cahaya. Kita permudah jalan kita untuk mendapat apa
yang kita mau dengan merayu kepada sang Maha Penyayang agar diberkahi langkah
kita.
Tapi,
pertengkaran hebat yang ada antara kita tak bisa mempertahankan kebersamaan
ini. Yang dulu kita rencanakan tak sesuai harapan. Pertengkaran itu tak membuat
kita kuat, tapi justru saling melepaskan.
“Lebih baik
kita bertengkar hebat, tapi bisa kita selesaikan dan kita tetap bersama,
dibanding tanpa konflik tapi putus nyambung. Aku menyayangimu, aku ingin kita
tetap bersama.” Kalimat itu seakan membisu, aku tak kuasa menahanmu karna kamu
telah mati. Padahal aku ingin kamu tetap hidup, aku akan siap menemanimu. Itu yang
tak sanggup aku katakan ketika melihatmu terluka dengan perkataanku.
Tuhan berkehendak lain, justru Dia mendukung
perubahan baik kita dengan jalan yang berbeda dari yang kita inginkan. Kita memang
tumbuh bersama tapi dengan jarak yang membentang diantara kita. Awalnya itu
sangat berat, bagiku, tapi inilah yang terbaik menurutNya. Apa boleh buat, ini
pasti yang benar-benar terbaik untuk kita.
Selamat jalan,
hati-hati banyak batu kerikil disana. Aku harap kita sama-sama diteguhkan untuk
tetap bertahan dijalan baik yang sudah kita pilih, yang sudah kita mulai dan
yang sudah kita upayakan. Semoga tetap pada jalur yang sama, tanpa belokkan dan
tikungan tajam yang membuat kita hilang kendali dan terjungkal. Pakailah sabuk
pengaman.
Kalau saja
ada kesempatan, mampirlah ke bilikku. Rumah kecil yang nantinya entah sudah
berpunghuni atau tidak, hati kecil yang entah sudah mati atau tak akan pernah.
0 komentar:
Posting Komentar