Senin, 11 Januari 2016

Balau

Kalau seperti ini keadaaannya aku bisa gila memikirkannya. bagaimana mungkin mengumpulkan uang sebanyak itu jika pekerjaan yang aku lakoni hanya melamun saja.

"katanya mau nikah? dalam mimpi? hahahaha.."

rasanya ingin aku gampar mulutnya dengan parutan kelapa, atau kalau tidak memasukkan cabe dalam tahu dan menyuguhkan kepadanya. orang itu terus nyinyir jika mendapatiku sedang terdiam memandangi jendela atau sedang bertopang dagu. atau melihatku tiba2 geleng-geleng kepala dan mengerjap-kerjapkan mata. seakan tahu apa yang sedang aku pikirkan.

"kaya gitu kok mau nikah.. hahahahah"

jengah aku melihatnya atau mendengar kata-kata darinya. kadang aku ingin menghilang barang sehari saja dari tempat kerja. entah seharian tidur dirumah atau sekadar duduk2 didepan mart-mart sambil membaca buku. kadang aku merasa lelah dengan hidupku sendiri dengan keputusanku sendiri.

entah mengapa rasanya jalan hidup ini mengalir tanpa bisa aku kendalikan. seperti aku hanya sebuah boneka yang dimainkan begitu saja tanpa tahu skenario yang aku perankan. seperti bukan inginku sendiri. bukankah hidup yang sempurna jika kemudi ada ditangan kita? tapi tidak denganku. aku tak bisa bebas, dari jeratan yang aku tak tahu apa namanya.

0 komentar: