Cinta, berdamailah.
Cinta, berdamailah dengan jiwaku. Tetap tenang dalam
pikirku tanpa mengusik relung. Duduklah, tanpa bergelut bergemuruh mendera
batin. Aku ingin menempatkanmu pada jiwaku tanpa aku jatuh. Nafas yang aku hela
akan terasa ringan jika engkau berdamai dengan jiwaku, melangkah tanpa
tersengal.
Cinta, berdamailah dengan hatiku. Tetap merasa sejuk jika
jarak memayungi tanpa sua dan hangat tubuhnya yang tidak dijangka. Jika tanpa
disanding atau disisi tetap terkendali. Prasangka bisa dibendung dan percaya
bisa dijaga. Aku ingin menempatkanmu pada hatiku tanpa aku gelisah. Pandangan yang
aku layangkan akan terasa semilir jika engkau berdamai dengan hatiku, berjalan
tanpa terseok.
Cinta, berdamailah dengan imajinasiku. Hanya langit biru
tanpa mendung yang aku temui, jalan lurus
tanpa kerikil yang aku lewati dan pohon yang teduh tempatku berhenti
menentramkan, meredam. Aku ingin menempatkanmu pada imajinasiku tanpa aku menciptakan
bayangan-bayangan gelap yang menghalangi pandanganku. Seluruh cahaya mataku
akan berbinar jika kamu berdamai dengan imajinasiku, berharap tanpa kecewa.
Cinta berdamilah tanpa tersengal, terseok dan
kecewa. Jika damai tak mampu maka kau akan membunuhku. Tetaplah berdiri pada
tempat yang tepat. Berpijak pada keteguhan yang menguatkan. Adamu tak ubahnya
udara yang aku hirup, warna merah pada mawar dan angin pada panas dan gersang. Tak
nyata indra, tapi memberi hidup.
Berdamailah.
0 komentar:
Posting Komentar